RUMAH JOGJA

Kota Dumai

Informasi Umum

Secara geografis, Kota Dumai terletak di 1023 – 1024’23” Bujur Timur dan 101028’13” Lintang Utara dengan area seluas 1.727.385 km2 terdiri dari 3 kecamatan dengan batas sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mandau.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bangko.
Dumai terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi, dan memiliki pantai yang berhubungan langsung dengan Pantai Rupat dan mempunyai kondisi topografi datar. Setiap tahun, Dumai mengalami beberapa perubahan iklim yang sangat dipengaruhi oleh iklim laut dengan rata – rata curah hujan 200 – 300 m3, dan memiliki dua musim yaitu musim kering / kemarau dari bulan Maret – Agustus, dan musim hujan dari September - Februari dengan rata – rata temperatur 240 – 330 C. Dumai dengan populasi 162.449 jiwa merupakan salah satu kota penting dan kota pelabuhan strategis di Riau.

Pelabuhan di Dumai telah dibangun sebagai pelabuhan penghubung untuk kegiatan ekspor impor, begitu juga para penumpang yang ingin menuju ke Malaka – Malaysia. Pelabuhan Dumai terdiri dari 9 unit, 4 unit dimilki Caltex, dan 5 unit milik pemerintah. Sepanjang daerah pantai Dumai terdapat beberapa pabrik minyak dan pengolahan minyak dengan kapasitas 170.000 barrel per hari dan dapat menampung 850.000 barrel minyak per hari. Dumai juga disebut sebagai gerbang ekspor minyak Indonesia. Pada saat ini aktivitas ekspor gas sejumlah USD 426.123 juta per tahun.

Catatan Sejarah
Dumai adalah kotamadya baru yang mempunyai hak otonomi yang dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Bengkalis. Hingga 2 dekade, Dumai adalah kota nelayan yang sepi dan kemudian berubah menjadi kota yang ramai yang ditumbuhi berbagai kegiatan industri dengan pertumbuhan yang cepat.

Transportasi
Jalan di Dumai sudah mencapai ke berbagai daerah dengan panjang total 944.624 km. Dumai terletak di jalur Timur Trans Sumatera dan memainkan peran sebagai pelabuhan penghubung untuk daerah Riau Daratan, termasuk untuk Propinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Sebagai pintu gerbang daerah Timur Sumatera, pelabuhan Dumai tidak hanya melayani tujuan domestic, tetapi juga ke Malaysia dan Singapura. Untuk transportasi udara, terdapat Bandara Pinang Kampai yang dapat menampung pesawat seperti Fokker 28 dan Fokker 100, dengan panjang lintasan 1800 m dan lebar 30 m. Transportasi udara di Dumai dilayani oleh PT Pelita Air Service untuk rute Jakarta dan kota lainnya. Pertamina dan CPI menggunakan pesawat F-28 sebanyak 6 kali sebulan dan F-100 sebanyak 25 kali sebulan. Mulai bulan Juni 2003, Merpati Airlines membuka jalur penerbangan ke Pekanbaru (pp) sebanyak 3 kali seminggu, dan berkemungkinan akan diikuti oleh PT Riau Airlines (RAL).

Listrik
Penyediaan listrik di Dumai menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pembangkit listrik ini masih butuh tambahan untuk menyeimbangkan kebutuhan konsumen dengan voltase listrik yang tersedia. Selain itu juga ada PLTA yang berasal dari daerah Koto Panjang. Saat ini sedang dibangun jalur listrik dengan membangun stasiun penerima untuk Dumai dan Duri.

Telekomunikasi
Dumai telah dilengkapi dengan telepon moderen / layanan telekomunikasi, termasuk telepon selular dan sambungan internet. Bagaimanapun juga, perlu adanya tambahan layanan untuk telekomunikasi untuk menyeimbangkan pertumbuhan kota Dumai yang cepat dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

Beberapa Fasilitas Pendukung Lainnya Layaknya kota yang tumbuh dengan pesat, maka sektor Perbankan juga tumbuh dengan cepat. Beberapa Bank Swasta dan Bank Pemerintah tersedia di Dumai, seperti BNI, BRI, BPD Riau, Bank Mandiri, BCA, dan Danamon. Fasilitas kesehatan dikelola oleh Pemerintahan Daerah, Pertamina dan Caltex.

Pariwisata Sebagai gerbang utama untuk memasuki Riau Daratan, beberapa turis sudah berulang kali mengunjungi Dumai, terutama yang ingin mengunjungi Malaka. Dumai sangat mudah dicapai karena transportasinya yang lancar. Ada beberapa objek wisata yang menarik dalam perjalanan menuju Dumai, seperti adanya suku terbelakang yang dinamakan suku Sakai, hutan tropis di sepanjang jalan, dan air sungai yang warnanya unik seperti warna teh. Selain itu juga dapat dilihat beratus pipa angguk yang mengangkat minyak dari perut bumi.

Peluang Investasi

Industri Pengolahan dan Penyediaan Air Bersih
Diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp 48.896,6 /m3/hari. Saat ini kapasitas yang dibutuhkan untuk air bersih adalah 4445 m3/hari.
Peluang Investasi : Pengadaan air bersih untuk seluruh kota Dumai.
Sumber air : Sungai Mesjid dan sungai Rokan.
Konsumen : Masyarakat, perkantoran, dan industri.
Infrastruktur pendukung : Jalan, listrik, pelabuhan laut, dan pelabuhan udara, telekomunikasi dan perbankan.

Pengolahan CPO Industri Hulu
Berjumlah sekitar 2.7 juta ton pertahun.
Peluang investasi : Konstruksi pabrik pemrosesan minyak kelapa sawit.
Bahan baku : Perkebunan perorangan, perusahaan perkebunan di Dumai.
Infrastruktur pendukung : Jalan, listrik, pelabuhan laut dan udara, telekomunikasi dan perbankan.
Lokasi : Kec. Medang Kampai, Sungai Sembilan dan Bukit Kapur.
Jarak : 15 km dari kota Dumai.
Kondisi jalan : Aspal keras.
Pemasaran : Lokal dan ekspor.

Industri lainnya
Industri besar dan menengah dengan berbagai macam usaha yang dipersiapkan di desa Lubuk Gaung dengan area seluas 1475 ha, desa Pelintung dengan area seluas 3000 ha, kec. Bukit Timah dengan area seluas 500 ha, dan desa Bagan Besar dengan area seluas 500 ha.

Kawasan Pengembangan Industri
Kawasan Pengembangan Industri di Dumai ditujukan untuk industri hilir yang memproses bahan setengah jadi.
Lokasi dan area : Lubuk Gaung, Pelintung, Bukit Timah, dan Bagan Besar.
Sektor Investasi : Garmen, tekstil, elekronik, kimia, perakitan mobil, dan industri lainnya.
Infrastruktur pendukung : Jalan, listrik, pelabuhan laut dan udara, telekomunikasi dan perbankan.
Kondisi jalan : Aspal yang sudah dikeraskan.
Tipe investasi : PMDN dan PMA.

Industri Pengembangan Wisata
Resort dengan area 60 ha di Teluk Makmur dan wisata buatan manusia di bumi perkemahan ASEAN Bunga Tujuh dengan lahan seluas 10 ha.
Peluang Investasi : Suplai fasilitas wisata.
Lokasi dan area : Teluk Makmur dan Bumi Perkemahan Bunga Tujuh.
Fasilitas pendukung : Jalan, listrik, telekomunikasi dan perbankan.
Tipe investasi : PMDN dan PMA.

Pengembangan dan Manajemen Terminal Barang dan Penumpang.
Peluang Investasi : Pengembangan terminal barang dan penumpang.
Lokasi dan area : Teluk Binjai 7 ha, dan Bukit Timah 4 ha.
Status lahan : Milik pemerintah daerah setempat.
Fasilitas pendukung : Jalan, listrik, telekomunikasi, dan perbankan.
Tipe investasi : PMDN dan PMA.

Hotel
Gunanya untuk mendukung status Dumai sebagai kota yang bebas visa dan sebagai pintu gerbang untuk turis lokal dan luar negeri yang terus bertambah dari tahun ke tahun.
Peluang investasi : Konstruksi hotel.
Fasilitas pendukung : Jalan, listrik, telekomunikasi, dan perbankan.
Klasifikasi : Hotel kelas internasional dan hotel berbintang.
Transportasi : Darat, laut, dan air.
Tipe investasi : PMDN dan PMA.

Pengembangan Pelabuhan Kontainer dan Layanan Pergudangan.
Sebagai transit untuk mendukung dan memfasilitasi ekspor non petroleum dan gas alam pada saat ini senilai USD 426.123 juta per tahun.
Peluang investasi : Pengembangan pelabuhan kontainer dan pelayanan gudang.
Sektor investasi : Untuk mendukung ekspor minyak dan gas alam.
Lokasi : Pelabuhan dan pantai.
Transportasi : Darat, laut dan udara.
Status lahan : Milik pemerintah daerah.
Infrastruktur pendukung : Telekomunikasi dan perbankan.
Tipe investasi : PMDN dan PMA.

Pengembangan Fasilitas Industri Minyak
Gunanya untuk pengembangan kota Dumai sebagai Kota Pelabuhan Dumai yang menerima 850.000 barrel per hari dan pengolahan minyak sejumlah 170.000 barrel per hari.

Jasa Pengembangan Jalan Kereta Api
Untuk transportasi barang dan penumpang karena Dumai adalah stasiun terakhir dari jalur Muaro (propinsi Sumatera Barat) dan Rantau Prapat (propinsi Sumatera Utara) di kota Dumai.
Peluang investasi : Pengembangan jalur dan stasiun kereta api.
Sektor investasi : Kereta api barang dan penumpang.
Lokasi : Lubuk Gaung dan Pelintung.
Jarak : 15 km dari kota Dumai.
Tipe investasi : PMDN dan PMA.

Pengembangan Transportasi Kapal Tanker
Gunanya untuk mengangkut ekspor minyak dan gas alam pada saat ini senilai USD 2,5 milyar per tahun.

Pengembangan Layanan Transportasi Taksi

Pengembangan Perkapalan
Dalam hal ini untuk layanan reparasi / perbaikan.

Pengembangan Industri Real Estate
Yaitu rumah mewah dan simpel.
Lokasi : Pelintung.
Jarak : 15 km dari kota Dumai.
Area : 100 ha.
Infrastruktur : Jalan, listrik, telekomunikasi dan fasilitas perbankan.
Potensi : Dekat dengan kawasan industri.

Pengembangan Industri Perikanan
Tambak ikan laut di area seluas 500 ha. Penelitian kelayakan tanah telah dilakukan di Bukit Kapur.

Peluang investasi

Usaha air asin

Kolam dan tambak.
Udang laut dan ikan.
Kepiting.
Usaha air tawar

Penangkapan dengan jala.
Kolam.
Penangkapan ikan laut
Penangkapan berkala.
Kerang-kerangan.
Pengolahan ikan
Di daerah Basilam Baru, Batu Teritip di area seluas 500 ha. Lahan adalah milik pemerintah setempat dan masyarakat. Sementara itu, kondisi jalan sudah di aspal keras. Sumber air yang digunakan adalah sungai, artesis, dan air bawah tanah.

http://www.riau.go.id/index.php?module=articles&func=display&aid=184
Dikirim Oleh: Developer pada 10 April 2005 8:17:51 AM

0 komentar: